MAGELANG, suaramerdeka.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang tak lelah terus berupaya meningkatkan minat baca dan tulis pada anak-anak muda. Kali ini dengan lomba membuat majalah dinding (mading) tingkat SMP/MTs se-Kota Magelang di Perpustakaan.
Sebanyak 20 tim dari 19 SMP/MTs berlomba membuat mading di atas media kertas. Karya mereka kemudian dinilai oleh tim juri yang terdiri dari pengawas sekolah, pustakawan, dan budayawan.
Plt Kepala Disperpusip Kota Magelang, Triyamto Sutrisno mengatakan, lomba mading ini baru pertama diadakan dengan mengangkat tema meningkatkan minat baca sekolah. Karya siswa dinilai dari kesesuaian tema, ketepatan waktu, dan kreativitas.
“Lomba ini ajang menyalurkan bakat dan kreativitas para pelajar. Terpenting meningkatkan minat baca dan tulis serta peduli pada lingkungan, mengingat bahan mading yang digunakan merupakan bahan daur ulang,†ujarnya di sela lomba, baru-baru ini.
Hasil dari lomba ini, katanya akan dipajang di ruang pelayanan perpustakaan, terutama yang mendapat nilai terbaik. Hal ini agar para pengunjung perpustakaan bisa menyaksikan karya siswa dan dapat mengapresiasinya.
“Kalau yang melihat itu pelajar, maka kami harap mereka ikut termotivasi untuk membuatnya juga di sekolah masing-masing,†tuturnya, didampingi Kasie Pengelolaan, Layanan, dan Pelestarian Wahana Perpustakaan, Leny Mesah.
Ada pun mading terbaik pertama dalam lomba ini diraih oleh tim dari MTs Negeri 2 Magelang. Lalu terbaik kedua diraih SMP 7 Magelang dan terbaik ketiga SMP 2 Magelang. Masing-masing juara meraih piala, piagam, dan uang pembinaan.
Sementara itu, Ketua Tim SMP 7 Magelang, Putri Hikmatu Sholeha sebagai peraih juara kedua mengaku, bangga karya timnya meraih predikat terbaik kedua. Ia menyebutkan, karya madingnya dibuat dari barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekolah.
“Kami gunakan tong sampah, gabus bekas, papan pengumuman bekas, karung goni bekas, dan pernak-pernik dari bunga plastik bekas. Meski semua bekas, tapi hasilnya bagus dan kami terkejut meraih juara,†akunya.
Dia menyebutkan, isi dari madingnya ini berdasarkan tema yang diangkat penyelenggara, yakni pengembangan minat baca di sekolah. Pihaknya mengambil beberapa data minat baca yang ada di Indonesia secara umum.
“Misalnya, Indonesia menjadi negara terbesar keempat pengguna smartphone. Bagus sih, tapi lebih hebat lagi kalau waktu menggunakan smartphone digunakan lebih banyak untuk membaca buku atau literatur. Membaca itu kan kunci mendapatkan ilmu,†paparnya.